penggunanya untuk membuat profil,
melihat list pengguna yang tersedia, serta
mengundang atau menerima teman untuk
bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan
halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto
pengguna.
Sejarah
Kemunculan situs jejaring sosial ini diawalidari adanya inisiatif untuk
menghubungkan orang-orang dari
seluruh belahan dunia. Situs jejaring sosial pertama, yaitu
Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun
1997. Situs ini memiliki aplikasi untuk
membuat profil, menambah teman, dan
mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000,
muncul situs sosial lunarstorm, live journal, Cyword yang berfungsi memperluas
informasi secara searah. Tahun 2001,
muncul Ryze.com yang berperan untuk
memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002,
muncul friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk
tempat pencarian jodoh. Dalam
keanjutannya, friendster ini lebih diminati
anak muda untuk saling berkenalan
dengan pengguna lain. Tahun 2003,
muncul situs sosial interaktif lain menyusul kemunculan friendster, Flick R, You Tube,
Myspace. Hingga akhir tahun 2005,
friendster dan Myspace merupakan situs
jejaring sosial yang paling diminati. Memasuki tahun 2006, penggunaan
friendster dan Myspace mulai tergeser
dengan adanya facebook. Facebook dengan tampilan yang lebih modern
memungkinkan orang untuk berkenalan
dan mengakses informasi seluas-luasnya.
Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata
menambah jumlah situs sosial bagi anak
muda. Twitter menggunakan sistem mengikuti – tidak mengikuti (follow-
unfollow), dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita ikuti (follow).
Kelebihan
Keberadaan situs jejaring sosial inimemudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah dengan orang-orang dari
seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon. Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat.
Kelemahan
Kemunculan situs jejaring sosial inimenyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face-to-face)
cenderung menurun. Orang lebih memilih
untuk menggunakan situs jejaring sosial
karena lebih praktis. Di lain pihak,
kemunculan situs jejaring sosial ini
membuat anak muda tidak dapat tidak mengakses internet . Dalam kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini secara
tidak langsung membawa dampak negatif,
seperti kecanduan (addiksi) yang berlebihan dan terganggunya privasi
seseorang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar